Pentingnya Penyusunan Rencana Usaha BUMDes

Rencana usaha (bussiness plan) merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah usaha atau bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Penyusunan rencana usaha akan menjadikan calon pelaku usaha dapat melihat dengan jelas apakah usaha yang akan dijalankan nanti memiliki prospek keberhasilan yang tinggi, sekaligus dapat meyakinkan calon investor bahwa dana investasi mereka tidak akan merugi jika melakukan kerjasama. Perencanaan usaha harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat pada barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga perencanaan usaha harus berbasis pada permintaan pasar.
Rencana usaha BUMDes menjadi sangat penting sebagai dasar panduan guna menentukan aktivitas usaha ke depan yang menguntungkan. Penyusunan rencana bisnis yang logis dan berdasarkan informasi pasar memungkinkan tujuan BUMDes dapat dicapai secara efektif dan efisien. Pada dasarnya rencana usaha menggambarkan aktivitas usaha yang akan dijalankan pada periode mendatang. 
Di dalam buku panduan BUMDes, penyusunan rencana usaha BUMDes memuat hal berikut:
  1. Halaman Judul, berisi nama BUMDes, alamat dan nomor telephon serta pengelolanya.
  2. Daftar Isi, berisi nomor halaman dari bagian-bagian penting dalam perencanaan usaha tersebut.
  3. Ringkasan Eksekutif, berisi penjelasan singkat dari rencana usaha yang akan dijalankan dan dasar yang mendukung usaha tersebut.
  4. Pernyataan Visi dan Misi, gambaran singkat strategi dan filosofi yang dikehendaki agar visinya dapat terlaksana.
  5. Pandangan Perusahaan (BUMDes), menjelaskan bentuk usaha (BUMDes), organisasi, tujuan perusahaan (BUMDes), nama perusahaan (BUMDes), lokasi usaha, produk yang dihasilkan (barang atau jasa) dan badan hukum perusahaan.
  6. Perencanaan Barang dan Jasa, menjelaskan tentang keunggulan produk (barang atau jasa) yang dihasilkan, pasar yang dibidik dan alasan mengapa konsumen menginginkan produk tersebut atau terdapat permintaan di pasar.
  7. Perencanaan Pemasaran, menggambarkan siapa saja yang menjadi konsumen dari produk-produk yang dihasilkan dan kondisi persaingan yang dihadapi, strategi yang akan dilakukan (strategi harga, produk, distribusi, promosi).
  8. Perencanaan Manajemen, menjelaskan kompetensi yang dimiliki pengelola BUMDes dan sistem manajemen yang dijalankan.
  9. Perencanaan Pengoperasian, menjelaskan sistem produksi dan operasi yang digunakan, fasilitas yang dimiliki, ketersediaan bahan baku atau keterjaminan pemenuhan bahan baku.
  10. Perencanaan Keuangan, menggambarkan kebutuhan keuangan dan sumber keuangan yang mungkin dapat digali, memproyeksikan pendapatan, biaya dan laba (analisis titik impas dan arus kas).
  11. Lampiran Dokumen Pendukung, berisi data pengelola BUMDes, salinan akte pendirian BUMDes, salinan Peraturan Daerah dan Peraturan Desa tentang BUMDes.
Ada beberapa alasan penting mengapa pengelola usaha harus menyusun perencanaan usaha BUMDes, diantaranya:
  1. Sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha sehari-hari.
  • Perencanaan usaha yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksana untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan rencana.
  • Perencanaan usaha yang disusun dengan cermat dapat dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan dan mana yang tidak, dalam hal ini kegiatan yang menjadi prioritas.
  • Melalui perencanaan usaha, segala kegiatan dapat dilakukan secara tertib dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang semestinya.
  1. Untuk mendapatkan pembiayaan dari Lembaga Pemberi Pinjaman (to obtain the institution financing). Keberadaan perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan pengelola BUMDes mencari bantuan kerjasama dari berbagai pihak, karena di dalam perencanaan usaha menunjukkan aspek keuangan dan aspek pemasaran yang akan memudahkan pengelola BUMDes mendapat dukungan berupa pinjaman melalui lembaga pemberi pinjaman.
  2. Untuk mendapatkan dana investasi (to obtain investment funds). Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kemudahan akses pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan mendukung pemenuhan investasi usaha.
  3. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama (to arrange strategic alliances). Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat perusahaan anda.
  4. Untuk mendapatkan kontrak besar (to large contracts). Perencanaan yang baik akan menarik minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh BUMDes.
  5. Untuk menarik tenaga kerja inti (to attract key employees). Perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan pengelola BUMDes. Mengelola BUMDes memerlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci. Namun perlu berhati-hati dalam memilih mitra agar tidak merugikan manajemen organisasi dan bisnis yang dijalankan BUMDes.
  6. Untuk memotivasi dan fokus (to motivate and focus your management team). Perencanaaan usaha yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada tujuan dari berbagai personel dalam kegiatan usaha. BUMDes akan bertumbuh dengan dinamika usaha yang kompleks, sehingga perencanaan usaha akan menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap pengelola BUMDes untuk tetap berpijak pada arah yang benar.
Adapun beberapa tujuan dari penyusunan rencana usaha BUMDes adalah:
  1. Sebagai rencana aksi (action plan), sebuah perencanaan usaha akan membantu bergerak dan mengambil tindakan. Pengelola BUMDes mungkin sudah lama memikirkan untuk memulai sebuah usaha, tetapi prosesnya mungkin tampak seperti sesuatu yang ‘menakutkan’ dan terlalu kompleks. Maka menulis sebuah perencanaan usaha akan membantu pengambilan tindakan bisnis dengan menguraikan masalah besar menjadi masalah-masalah kecil yang tidak terlalu rumit.
  2. Sebagai peta jalan (road map), perencanaan usaha akan menjadi alat yang sangat berguna agar usaha tetap pada arah yang diinginkan. Dalam kegiatan bisnis sehari-hari yang hiruk-pikuk, sangat mudah bagi seseorang untuk kehilangan arah usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sebuah rencana bisnis membantu untuk tetap fokus dalam arah yang diinginkan menuju tujuan yang telah dicanangkan. Adanya perencanaan usaha akan membantu pihak lain dalam memahami visi usaha yang akan dijalankan, termasuk supplier, pekerja, mitra bisnis, teman dan keluarga.
  3. Sebagai alat penjualan (sales tool), perencanaan usaha merupakan sebuah alat bantu penjualan yang dapat dipergunakan untuk meyakinkan investor ketika menempatkan investasinya di usaha tersebut. Sebuah perencanaan usaha yang ditulis dengan baik akan mendekatkan pengelola BUMDes dengan pihak-pihak yang mampu melihat ide bisnis yang ditawarkan akan juga menguntungkan.
Adanya perencanaan usaha yang baik, maka BUMDes diharapkan dapat mengelola dan mengembangkan potensinya agar dapat menjadi model usaha desa lain.
Lebih baru Lebih lama